Jumat, 01 Agustus 2008

PUISI SANG PECINTA

Cinta Dibalik Takdir


Dia adalah kembang cintaku
yang rela kutunggu sekian lama
hanya untuk mekar senyumnya
Seorang Gadis yang Berirama hatinya

Yang ketika kumelihat wajahnya
seakan-akan angin menyampaikan nada cinta di telinga jiwaku
Orang berkata aku gila
Orang berkata aku ini tidak realistis

Tapi apalah arti kata orang
jikalau aku sudah mendapat izin dari kekasih abadiku
untuk mendampinginya menuju ketiadaan diri

Mengapa aku harus gelisah atau cemburu Sayangku
Ketika kamu terikat cinta sesaat dengan banyak pria lain kasihku
Karena kamu dan aku adalah satu kesatuan diri
Kamu dan aku adalah satu wujud esensi
Yang kemanapun aku bercinta esensi itu menjadi pudar
ketika aku lari darimu

Kamu adalah sungai yang dapat membawaku ke suatu tempat
Tempat yang membuatku tiada dan kamu pun tiada cintaku
Ketiadaan diri itulah yang kita cari sesungguhnya istriku

kamu adalah awan yang bertugas menghiasi langit istriku
sedangkan aku adalah lautan yang berkewajiban menampung seluruh aliran air kehidupan
Awan berasal dari uap air di lautan
sedangkan laut ada karena ada hujan yang diturunkan oleh awan

Kamu berasal dari aku
sedangkan aku berasal juga dari kamu sayang
Kamu dan aku adalah sumber lingkaran kehidupan
yang tidak akan pernah terpisah karena kita adalah kehidupan




Sabtu 6 oktober 2007




Taman Cinta
15:58

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wah wah bagus sekali puisinya ,, mudah2xan gw bisa mengaplikasikanya ,, salam emoheal