Sabtu, 02 Agustus 2008

DASAR PENYEMBUHAN EMOSI

kira2 hampir empat tahun saya diberi kesempatan menjadi pelatih... hampir selama empat tahun itu pula saya menyadari bahwa rata-rata manusia hidup terpenjara oleh emosi-emosi negatifnya. Jutaan cara dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan bagaimana kita dapat hidup bahagia selamanya tanpa ditelan oleh waktu? sehingga muncullah fenomena bisnis penderitaan masyarakat banyak pelaku bisnis ini sengaja memeras darah orang-orang yang menderita untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

BERLAKUNYA HUKUM DUALITAS DIDALAM KEHIDUPAN INI


Anda harus menyadari bahwa sesuatu yang terjadi di alam semesta ini pasti terdiri dari dua sisi. Ya, dua sisi. ada positif pasti ada negatif. sama seperti kepingan uang logam ada atas pasti ada bawah. ada kepala pasti ada ekor.

Pertanyaan yang lebih jauh adalah: Dapatkah kita merasakan panas tanpa adanya dingin? dapatkah kita mengetahui adanya siang tanpa adanya malam terlebih dahulu? dapatkah kita mensyukuri rasa sehat sebelum mengalami sakit terlebih dahulu? bukankah kita dapat menikmati kesehatan baru setelah kita merasakan kesakitan?

YANG PALING PENTING ADALAH BISAKAH KITA MENIKMATI KEBAHAGIAAN SEBELUM KITA MELEWATI PENDERITAAN???


Kebahagiaan ada karena derita ada. Anda jangan bermimpi merasakan kebahagiaan tanpa melewati penderitaan. Itu melawan hukum alam.


PENDERITAAN TERJADI KARENA KITA TIDAK MENERIMA HIDUP SEUTUHNYA


Penyebab kita menderita karena kita menolak penderitaan yang ditakdirkan kedalam diri kita. Kita babak belur melawan kenyataan yang diberikan Dzat Yang Maha Tahu kedalam perjalanan kehidupan kita.


KUNCINYA ADALAH MENERIMA


Menerima berarti rela. Kita harus rela merima pahit manis yang terjadi didalam kehidupan kita. Karena pada kenyataannya pahit itu seperti obat. Obat itu pahit rasanya namun banyak orang tetap mau meminum obat bukan karena rasanya tapi karena fungsinya. Kalau kita bisa melihat fungsi kepahitan yang diberikan Tuhan kedalam perjalanan kehidupan kita sungguh indah rasanya.


RELA BERARTI SIRNANYA PILIHAN DIDALAM KEHENDAK KITA

Salah seorang guru sufi ratusan tahun yang lalu mempunyai doa yang sangat indah buat saya. Beliau berucap dalam munajatnya: "Tuhanku aku mohon dikosongkan kehendakku mohon diisi dengan kehendakMu".

Rela (ridho) berarti meniadakan pilihan didalam hati. kerelaan dan kepasrahan kita terhadap kegelisahan tujuannya bukan untuk mendapatkan ketenangan jiwa. Kalau tujuan kita seperti itu berarti sesungguhnya kita belum rela seutuhnya. Kerelaan kita terhadap kegelisahan tujuannya semata-mata hanya untuk mendapatkan kerelaan Tuhan terhadap diri kita. Jika kita sudah bisa seperti itu malah secara otomatis semua beban-beban kegelisahan didalam jiwa kita terangkat begitu saja. Karena kalau Tuhan sudah rela terhadap diri kita apa sih yang yang tidak diberikan kepada kita.

Karena kerelaan Tuhan kepada hambanya itu sangat mahal. Jauh lebih mahal dari pahala, surga bahkan cinta. Karena pahala, surga & cinta ada karena kerelaan Tuhan kepada para kekasihNya.


TUHANKU ANDAI KATA ENGKAU MENGHENDAKI KEGELISAHAN & PENDERITAAN KEPADAKU SAAT INI... AKU RELA DUHAI KEKASIH HATIKU... ASALKAN ENGKAU RELA KEPADAKU



1 komentar:

Anonim mengatakan...

belajar banyak