Senin, 01 Desember 2008

KETIKA KEBAHAGIAAN HILANG



Malam ini seorang wanita muda berdikusi dengan saya tentang bagaimana menyembuhkan luka dihati baik pada saat ini maupun yang akan datang. Sekitar tiga puluh menit kami berbicara panjang lebar melalui handphone dari masalah keluarga dia sampai percintaan pribadinya.

Setelah berbicara panjang lebar akhirnya terbuka akar penyebab masalahnya bahwa dia mempunyai hubungan percintaan dengan kekasihnya yang berbeda agama. Orang tuanya tidak setuju dan hati dia pun merasa demikian bahwa yang paling tepat adalah "aku harus mengakhiri hubungan ini karena ini tidak mungkin membawa kebaikan buat semuanya". Tetapi yang terjadi adalah suara kebijakan itu tetap muncul namun dia tetap mengingkarinya karena mengikuti pikirannya dan kenyamanannya. Itulah yang membuat wanita ini terluka.


MINTALAH NASIHAT PADA HATIMU


Dalam kasus ini saya tidak banyak menjawab pertanyaannya karena saya mengetahui meskipun dia ingin mengakhiri hubungannya tetapi kondisi jiwa dia belum siap seutuhnya. Jadi kalau saat itu saya memaksakan diri untuk menjawab jalan mana yang terbaik tentunya hal demikian menjadi keliru karena memang dia belum siap untuk membuat suatu keputusan.

Kadang dalam hidup ini manusia harus belajar dari penderitaan yang diakibatkan oleh kesalahan-kesalahannya karena mengingkari suara kebijakan yang dititipkan Tuhan didalam hatinya. Tentunya kita harus bisa membedakan mana yang enak dan mana yang baik? Yang enak itu justru biasanya tidak baik dan yang baik itu kebanyakan malah tidak enak. Saya jadi teringat bahwa guru saya pernah berkata :


MANUSIA ITU KERAS KEPALA JADI TIDAK BISA DINASIHATI SESAMA
HARUS TUHAN YANG LANGSUNG MENASIHATI KARENA CINTANYA TUHAN KEPADA MANUSIA



Bagaimana cara Tuhan menasihati manusia? Ya, dengan cobaan2 & masalah2 yang terus hadir dalam hidup kita. Seolah-olah Tuhan berkata "Wahai hambaKu sampai kapan kamu ingin menyiksa diri sendiri kenapa kamu masih mendustai hatimu sendiri? Karena Aku berbicara melalui hatimu bukan melalui nafsu dan pikiranmu".

Tentunya yang dimaksud disini adalah hati yang pasrah total kepada Tuhan bukan nafsu yang selalu mencari yang enak2 dan cepat bisa dinikmati.


PERLUNYA MENGETAHUI TIGA ELEMEN PENDUKUNG KEBAHAGIAAN


Harus diingat yang namanya kebahagiaan datangnya tidak bisa dipaksakan. Kalau itu kita paksakan maka akan menjadi kebahagiaan yang palsu dan kebahagiaan yang instan (cepat datang & cepat hilang).

Kebahagiaan bisa muncul karena ada tiga elemen pendukung lainnya yaitu ; sabar, rela, pasrah.
Tanpa kesabaran bahagia tidak akan muncul karena sebenarnya bahagia itu muncul bukan karena usaha kita melainkan buah dari kesabaran itu sendiri. Kita harus belajar memasrahkan hati kita pada kenyataan saat ini. Karena bisa jadi yang kita anggap buruk itu baik & yang kita anggap baik itu ternyata buruk.

Lalu bagaimana kita akan dapat mencapai kepasrahan total? Kalau kita tidak rela dengan kenyataan dan beban yang terjadi saat ini? Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, terima atau tidak terima, kita semua harus belajar menerima kenyataan yang terjadi saat ini secara utuh baik pahit maupun manis.

Kelak kita akan dapat berdamai dengan ketentuan2 yang Tuhan takdirkan kedalam hidup kita. Karena inilah makna kebahagiaan yang sebenarnya yaitu ketika kita dapat bermesraan dengan ketentuan2 yang Tuhan berikan kepada kita baik pahit atau pun manis. Jadi kalau saat ini anda resah karena kebahagiaan sedang hilang dari hari2 anda. Cobalah tips ini :


"KALAU BEGITU SABARNYA DULU YANG DITINGKATKAN"









Senin, 1-12-08




When The Light Come

Tidak ada komentar: