KETIKA MUSUH MALAH DIJADIKAN KAWAN
Hantu simanis mencerminkan musuh utama kita yang malah sering kita jadikan sahabat yaitu nafsu kita sendiri. Sedangkan rumah menggambarkan hati kita yang sering malah kita perkenankan racun-racun nafsu menodai hati kita.
Nafsu itu selalu inginnya menipu kita dengan yang enak-enak, mimpi2, harapan2 indah dan khayalan yang tidak akan mungkin terjadi jika Tuhan tidak berkehendak. Nafsu selalu berselingkuh dengan logika pikiran kita "jika begini maka pasti akan begitu".
Tetapi logika hanyalah imajinasi belaka. karena logika sebenarnya adalah perbandingan matematis dari pengalaman hidup kita masing2. Maka dari itu orangnya berbeda pasti logikanya juga akan berbeda. Inilah yang menyebabkan Albert Enstein mempunyai epistimology "TIDAK ADA KEBENARAN MUTLAK SEMUANYA RELATIF" . Epistimology inilah yang kelak melahirkan hukum relatifitas. Memang benar bahwa tidak ada kebenaran kecuali berasal dariTuhan.
Nafsu itu selalu inginnya menipu kita dengan yang enak-enak, mimpi2, harapan2 indah dan khayalan yang tidak akan mungkin terjadi jika Tuhan tidak berkehendak. Nafsu selalu berselingkuh dengan logika pikiran kita "jika begini maka pasti akan begitu".
Tetapi logika hanyalah imajinasi belaka. karena logika sebenarnya adalah perbandingan matematis dari pengalaman hidup kita masing2. Maka dari itu orangnya berbeda pasti logikanya juga akan berbeda. Inilah yang menyebabkan Albert Enstein mempunyai epistimology "TIDAK ADA KEBENARAN MUTLAK SEMUANYA RELATIF" . Epistimology inilah yang kelak melahirkan hukum relatifitas. Memang benar bahwa tidak ada kebenaran kecuali berasal dariTuhan.
Jadi sampai kapan mau dibodohi oleh nafsu sendiri ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar