Kamis, 19 Februari 2009

YA !




Terkadang kita terlalu memaksa
Untuk dapat diterima oleh orang lain
Terkadang kita menanggung derita
Hanya untuk mengucap "YA"





Minggu, 08 Februari 2009

SYARAT MENJALANI HIDUP





LAKUKAN TATA TERTIB


PELIHARA SOPAN SANTUN

TERTIBKAN JIWA & PIKIRAN



Minggu, 01 Februari 2009

HANTU DI DALAM RUMAH

Saya teringat cerita "SI MANIS JEMBATAN ANCOL" seorang hantu berwujud cantik yang berkeliaran dari rumah ke rumah. Yang cukup menggelikan adalah sering kali sipemilik rumah justru senang dan gembira ketika simanis masuk kedalam rumah dan menetap disana. Wajar saja karena biarpun hantu tetapi sosok simanis begitu membuat pemilik rumah terlena dan tertipu dengan rayuan simanis walaupun di setiap akhir cerita sipemilik rumah menyesal pernah terlena oleh simanis.


KETIKA MUSUH MALAH DIJADIKAN KAWAN

Hantu simanis mencerminkan musuh utama kita yang malah sering kita jadikan sahabat yaitu nafsu kita sendiri. Sedangkan rumah menggambarkan hati kita yang sering malah kita perkenankan racun-racun nafsu menodai hati kita.

Nafsu itu selalu inginnya menipu kita dengan yang enak-enak, mimpi2, harapan2 indah dan khayalan yang tidak akan mungkin terjadi jika Tuhan tidak berkehendak. Nafsu selalu berselingkuh dengan logika pikiran kita "jika begini maka pasti akan begitu".

Tetapi logika hanyalah imajinasi belaka. karena logika sebenarnya adalah perbandingan matematis dari pengalaman hidup kita masing2. Maka dari itu orangnya berbeda pasti logikanya juga akan berbeda. Inilah yang menyebabkan Albert Enstein mempunyai epistimology "TIDAK ADA KEBENARAN MUTLAK SEMUANYA RELATIF" . Epistimology inilah yang kelak melahirkan hukum relatifitas. Memang benar bahwa tidak ada kebenaran kecuali berasal dariTuhan.




J
adi sampai kapan mau dibodohi oleh nafsu sendiri ?